SELAMAT DATANG DI BLOG YONIF LINUD 432/WSJ ------------- SELAMAT DATANG DI BLOG YONIF LINUD 432/WSJ ------------- SELAMAT DATANG DI BLOG YONIF LINUD 432/WSJ
SEJARAH SINGKAT YONIF LINUD 432/WSJ KOSTRAD
Kostrad dilahirkan saat Indonesia sedang sibuk-sibuknya melakukan pembebasan Irian Barat (Papua) dari tangan Belanda. Kala itu, ia diberi nama Korps Tentara I/Tjadangan Umum Angkatan Darat (Korra I/Tjaduad), yang terdiri dari Divisi Infanteri Korra I/Tjaduad dan Brigade Infanteri 3/Para. Tujuan pembentukannya tidak lain sebagai pasukan tempur ’cadangan’ yang selalu siap jika diperlukan. Sebab, menurut perhitungan militer di masa itu dalam sebuah organisasi tempur diperlukan kesatuan-kesatuan tempur cadangan yang belum terikat dalam penugasan tempur tertentu. Berkaitan dengan itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat RI Jenderal TNI Abdul Haris Nasution tanggal 27 Desember 1960, kemudian menetapkan pembentukan Tjaduad dengan Surat Keputusan No 1067/12/1960, yang dilanjutkan dengan SK Men/Pangab tahun 1961 tadi. Sekitar dua tahun kemudian, tepatnya 15 Agustus 1963, Korra I/Tjaduad secara resmi dilebur menjadi Kostrad. Yakni berdasarkan Surat Keputusan Men/Pangab No KPTS 178/2/1963 yang dikeluarkan tanggal 19 Februari 1963. Di masa itu ditetapkan bahwa Markas Komando Kostrad adalah markas komando utama (kotama) pembinaan dan operasi. Tugas pokoknya adalah membina kesiapan operasi atas segenap jajaran komandonya, serta menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan tingkat strategik sesuai dengan kebijakan Panglima ABRI. Setelah operasi pembebasan Irian Barat (Papua), pasukan Baret Hijau tersebut dapat dikatakan tak penah absen untuk operasi militer lainnya, seperti penumpasan G-30S/PKI, Trisula, Penumpasan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) atau Pasukan Gerilya Rakyat Kalimantan Utara (Paraku), dan operasi Seroja di Timor Timur. Sedangkan untuk tingkat internasional, Kostrad terlibat dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di berbagai belahan dunia.

68 ANAK PRA SEKOLAH HIGH/SCOPE INDONESIA KUNJUNGI KRI TANJUNG KAMBANI-971

Sejumlah 68 anak pra sekolah usia 3 sampai 5 tahun dari High/Scope Indonesia untuk pertama kalinya mengunjungi KRI Tanjung Kamban-971 di dermaga Kolinlamil, Tanjung priok, Jakarta, Jumat (19/12).
Menurut pimpinan sekolah Hgh/Scope Indonesia Ibu Ratna, program kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan bekal pengalaman dan untuk menumbuhkan cinta kebaharian sejak dini. Oleh karena itu jelasnya sekolah yang mendidik anak pra sekolah mulai usia 1,5 tahun sampai dengan 5 tahun ini, mengadakan kunjungan ke kapal perang TNI AL dalam rangka melihat dari dekat dan mengenal kapal perang TNI AL. Hal ini untuk memperkenalkan lingkungan baru bagi anak-anak dan memberikan pengalaman naik kapal perang yang bagi-anak-anak pra sekolah ini merupakan hal yang baru dan untuk pertama kalinya. Hal ini tentunya merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi anak-anak berada di kapal perang TNI AL.
Kegembiraan anak-anak usia pra sekolah tersebut terlihat mulai dari antrian pada saat menaiki tangga KRI Tanjung Kambani-971, nampak jelas semangat dan rasa antusias yang diselingi dengan percakapan–percakapan antara guru dengan anak-anak pra usia sekolah dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa inggris.
Pada saat kunjungan tersebut , acara dimulai dengan penyampaian secara umum gambaran KRI Tanjung Kambani-971 oleh Komandan KRI yang diwakili Kepala Departemen Operasi (Kadepops) Kapten Laut (P) Hari didampingi para perwira lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, anak-anak didampingi dengan guru dan beberapa orang tuanya dipandu oleh para perwira dan anggota KRI, diberikan kesempatan untuk melihat anjungan kapal perang dan persenjataan yang dimiliki. Hal ini merupakan nuansa baru bagi anak-anak dan selain itu anak-anak diberikan kesempatan untuk naik di geladak senjata. Dan yang lebih membanggakan bahwa dalam kunjungan tersebut anak-anak dan guru pembinanya menggunakan bahasa inggris.
Selama berada di kapal perang, beberapa anak-anak diberikan kesempatan dan mencoba membidik dan naik di geladak senjata Kaliber 12,7 mm. anak-anak usia pra sekolah yang mengunakan seragam biru-biru tersebut dengan sabar di bawah terik matahari mencoba naik di geladak senjata. Kunjungan selama kurang lebih 4 jam di atas KRI Tanjung Kambani-971, anak-anak dengan didampingi para orang tuanya diberikan pengalaman penyampaiaan dan praktek pengiriman berita menggunakan berita simapore, demikian pula saat berada di anjungan, anak-anak diberikan penjelasan tentang bagaimana mengemudi kapal dan menegoperasikan peralatan lainya.
Kegiatan kunjungan ke kapal perang TNI AL seperti ini, diharapkan ke depan dapat memberikan bekal dan pengalaman pembelajaran di luar aktivitas sekolah dan dapat memberikan bekal yang sangat berharga bagi anak-anak usia sekolah. (Dispen Kolinlamil)

posted @ Tuesday, December 23, 2008 9:07 AM by dispenal

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design Template By Candra KPS @ 2008